Dalam rangka menerapkan tindakan promotif dan preventif untuk memelihara kesehatan mental para karyawannya, maka PT. Albasia Bhumiphala Persada melakukan edukasi dan sosialisasi terkait psychological well-being kepada para karyawan, sehingga karyawan dapat mengenali tanda dan gejala apabila dirinya mengalami gangguan mental, serta tahu pertolongan pertama yang dapat dilakukan ketika mengalami stress dalam pekerjaan atau di luar pekerjaan. Acara ini diselenggarakan pada tanggal 17 September 2024 di Meeting Room Front One Indraloka Temanggung. Acara ini diikuti oleh level supervisor ke atas dan Direksi.

Kesehatan mental adalah segala kondisi yang mencakup kesejahteraan emosional, psikologis, dan sosial. Hal tersebut yang mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasa dan bertindak. Kesehatan mental juga menentukan cara seseorang dalam menangani stres, menghadapi orang lain, dan menentukan pilihan. Kesehatan mental merupakan salah satu hal yang sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Individu yang dinilai sehat secara mental tidak semata-mata orang yang bebas dari gangguan jiwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak di antara kita yang menghabiskan waktu untuk bekerja. Bagi kita yang bekerja sebagai pegawai perkantoran, kita menghabiskan waktu setidaknya sebanyak 8 jam dalam satu hari untuk bekerja, dan hal tersebut kita lakukan selama 5 hari dalam satu minggu. Memang pekerjaan telah menjadi salah satu dari top priority dalam kehidupan kita, karena memang dari pekerjaan itulah kita mendapatkan penghasilan dan penghidupan.

Dalam dunia pekerjaan, tentunya kita akan menghadapi situasi ups and downs. Saat berada di dalam kondisi ups, kita akan merasa bahwa pekerjaan yang kita lakukan dapat memberikan kesejahteraan, kepuasan, kebahagiaan, bahkan dapat membuat kita merasa mencapai aktualisasi diri. Meskipun demikian, tidak jarang kita akan berada di dalam kondisi downs, seperti misalnya saat kita menghadapi deadline¸ menghadapi tekanan dari atasan atau klien, atau memiliki rekan kerja yang ‘tidak bersahabat’. Perasaan overwhelmed yang berkelanjutan dapat membuat pekerjaan kita menjadi hal yang korosif bagi kesehatan kita, baik itu kesehatan fisik maupun kesehatan mental.
Karyawan yang mengalami gangguan mental cenderung lebih mungkin menderita gangguan kesehatan fisik, seperti di antaranya nyeri otot, tulang, dan sendi, gangguan pencernaan, gangguan jantung, gangguan pernafasan, gangguan sistem imun, dan beberapa penyakit kronis seperti diabetes dan hipertensi.

Permenaker no 5 tahun 2018 menambahkan issue Kesehatan mental di lingkungan kerja. Manajemen perusahaan yang baik serta awareness akan pentingnya kesehatan mental di lingkungan kerja pada hakikatnya akan meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas karyawan di perusahaan tersebut. Berdasarkan data dan studi yang ada, karyawan dengan kesehatan mental yang baik memiliki tingkat produktivitas sebesar 12 – 15% lebih tinggi jika dibandingkan dengan karyawan yang mengalami gangguan mental. Perusahaan yang memiliki mental health awareness yang baik akan membuat para karyawannya merasa lebih aman dan nyaman saat bekerja. Mereka cenderung untuk lebih berani berpendapat, berpikir dan berasional lebih baik, memiliki fokus kerja yang lebih baik, serta lebih berani untuk mengambil keputusan.